Kamis, 18 Desember 2008


Surat Cinta Untuk Orang Yang Aku Cintai

Banjarmasin, 28 November 2008
Kpa Yth: Orang Yang Menerangi Gelap Kasih ku
Jln : Simpang 1 Anugrah Ilahi

Assalamualaikum Wr.Wb
Mungkin kedatangan dari surat ini sangat mengejutkan Ukti, tapi bagi saya ini adalah suatu cara bagi saya untuk mengutarakan semua isi hati saya kepada ukti. Ketidak mampuan saya, ketidak beranian saya telah membuat saya diam, dan cinta saya kepada ukti telah merongrong dijantung sukma saya seakan dia berontak dan tak mau berhenti untuk terus berontak. Sehingga ketidak berdayaan saya terkalahkan dengan nikmat cinta yang diberikan Allah kepada saya.
Setetes harapan di dalam hati saya, untuk mengharapkan seorang yang sangat mulia hatinya. Saya ibarat lumpur dosa yang ingin mandi di kolam susu. Mungkin itulah gambaran ketidak berdayaan saya. Waktu telah menancapkan rasa cinta saya kepada ukti, waktu telah membuat saya merasa harus menjadi orang yang haus cinta.
Dear…..
Sebelumnya ukti mungkin merasa sangat kaget dengan datangnya surat ini, tapi inilah surat yang saya tulis ketika hati saya sudah merasa gundah gulana ingin mengharapkan cinta yang tumbuh di taman surga. Tapi sebelumnya ukti akan bertanya seberapa besar cinta saya untuk ukti, apa yang saya miliki untuk diberikan kepada ukti dan serentetan pertanyaan lainnya.
Ketika ukti bertanya seberapa besar cinta saya kepada ukti, mungkin saya akan menjawab tidak sebesar seperti cinta Romeo dan Juliet. Saya juga tidak bisa mencintai Ukti sepenuhnya, ketika ukti menjadi Istri saya mungkin ukti harus berbagi cinta dengan yang lainnya. Sanggupkah ukti untuk itu? Sebelum saya mengungkapkan rasa hati saya kepada ukti, saya sudah memiliki banyak cinta sebelumnya: saya cinta kepada Allah yang memberikan saya kehidupan, saya cinta kepada Rasulullah yang telah memberi terang hidup saya, saya cinta kepada Ibu dan Ayah saya, saya cinta kepada seluruh kaum muslimin yang sedang dijajah, dan saya juga cinta kepada hamparan langit, gunung dan semua ciptaan Allah yang telah memberi kehangatan kepada saya. Mungkin cinta saya kepada Ukti hanya tinggal setetes saja, meskipun demikian saya akan berusaha membahagiakan Ukti meskipun tidak sebahagia sang putri raja atau tidak sebagia sang permaisyuri di kerajaan. Tapi Insya Allah saya berjanji demi sang pencipta yang telah memberi kehidupan kepada saya, saya akan berusaha untuk selalu membahagiakan Ukti meski kita hanya hidup di bawah gubuk, meski kita makan hanya dengan garam atau kita hanya makan dengan ubi saja.
Bagi saya cinta tidak bisa diukur dengan materi, cinta juga tidak bisa di ukur dengan bentuk fisik, tetapi cinta hanya lahir bagi orang-orang yang mengagumi makna cinta yang lahir dari Ilahi, cinta yang suci hanya lahir dari jiwa yang suci. Cinta bukanlah mainan, cinta juga bukan rayuan, cinta juga bukan valentine, cinta juga bukan irama lagu , cinta tidak bisa diutarakan dengan bunga, cinta juga tidak bisa diutarakan dengan coklat. Tapi cinta hanya bisa diutarakan dengan hati yang bersih, karena cinta itu hakekat nya adalah anugerah dari Ilahi.
Dear…
Setulus cinta yang lahir dari hati, bukan cinta yang hanya lahir dari materi, cinta tidak seperti air yang setiap saat bisa berkurang kadang pasang terkadang dia surut, cinta juga tidak seperti hangatnya sinar matahari kadang panas terkadang mendung, cinta juga tidak bisa diibaratkan seperti tiupan angin yang kadang menyejukkan dan terkadang tidak memberi kesejukan. Tetapi makna cinta saya adalah seperti waktu, dia terus berjalan dan dia tidak bisa berubah, tidak bisa kembali dan tidak bisa berhenti.
Cinta bukan pacaran cinta juga bukan TTM (Teman Tapi Mesra), cinta adalah harapan untuk menjadi yang terbaik dalam hidup, harapan untuk memberikan kasih sayang karena Allah, harapan untuk membahagiakan, harapan untuk berbagi, harapan untuk saling merasakan, dan harapan untuk saling menasehati.
Cinta yang dihiasi dengan materi pasti tidak akan bisa bertahan, dia akan terus rapuh hingga hilang terkikis waktu, cinta yang dihiasi materi tidak lebih seperti roda kendaraan yang bila sering digunakan maka dengan sendirinya dia akan berkurang, tetapi cinta yang lahir dari jiwa yang bersih mencinta karena Allah berpisahpun hanya karena Allah, tidak lebih. Hanya cinta yang lahir dari jiwa yang bersihlah yang akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan dan kemuliaan.
Banyak para pujangga yang mengutarakan cinta nya dan berjanji untuk saling setia, berjanji saling mengasihi dalam ikatan yang tidak diridhoi-nya, seakan sombong pada dunia, mereka beranggapan bahwa cintanyalah yang paling mulia seakan-akan membuat cinta yang lain tiada, mereka dengan sombong juga mengatakan bahwa dunia ini hanya milik berdua seakan-akan membuat mati makhluk yang lain.
Gue tidak akan begitu cinta gue hanya sebatas cinta kepada Allah, cinta gue akan luntur ketika cintamu kepada Allah juga luntur, tapi cinta gue tidak akan luntur kalau hanya bentuk fisikmu yang berubah. Gue akan terus dan selalu mencintaimu meski satu kakimu hilang dan kamu hanya duduk di kursi roda, gue juga akan terus mencintaimu meski tanganmu putus dan kamu tidak mempunyai tangan untuk merawatku, cinta gue juga tidak akan pudar ketika matamu tidak bisa melihat, cinta gue juga tidak akan hilang ketika kamu tidak bisa bersuara. Tetapi cinta saya akan hilang ketika kamu berpaling dari Allah, meninggalkan semua sunah-sunah Rasulullah, dan lari dari ajaran-ajaran Islam, meskipun kecantikan mu bisa merobek jantung ku, meskipun hamparan indahnya tubuhmu bisa menggoncangkan dunia dan atau laut akan berubah menjadi gelap dengan senyumu. Tetapi cintamu kepada sang pencipta hilang maka hilanglah pula cinta saya.
Langit mungkin akan berubah, laut juga pasti bisa berubah tetapi komitmen gue untuk mencintaimu tidak akan berubah. Berjanjilah untuk saling membahagiakan, berjanjilah untuk memberi yang terbaik antara yang satu dengan yang lain. Berjanjilah untuk bisa mengiklaskan, karena cinta itu bukan lah segalanya. Masih banyak yang harus dipikirkan oleh mu dan juga olehmu yakni Islam.
Mungkin inilah sayap-sayap patah saya buat ukti, meskipun ukti tidak menjadikan saya pilihan hati, saya tidak akan berputus asa, tidak akan bunuh diri, saya juga tidak akan, meminum racun serangga. Karena cinta saya lahir dari hati dan jiwa yang bersih maka di dalam hati saya tidak ada kata cinta bertepuk sebelah tangan, ketika saya mencintai maka itulah makna cinta yang sesungguhnya, cinta yang hanya hilang jika Allah tidak mengizinkannya.
Waktu bisa berubah maka cinta saya tidak akan pernah berubah kecuali bila Allah yang menginginkannya.
Saya juga tidak bisa berharap pada ukti karena ukti juga mempunyai harapan, saya juga tidak bisa memaksa ukti untuk mencintai saya karena tidak ingin ukti mencintai saya karena terpaksa.
Mungkin waktu jualah yang akan menjawab semuanya….. waktu yang akan membawa kita kemana dia hendak membawa dengan seizin yang menciptakan waktu…..
Semoga datangnya surat ini bisa menambah iman kita, bisa menambah rasa cinta kita kepada Allah sang pencipta makhluk dan inilah surat yang saya buat untuk orang yang saya rindukan kehadirannya di dalam hidup gue…
Gue tunggu balasan darimu dan pesan saya yang terakhir…janganlah jadikan cinta sebagai tujuan hidupmu, tetapi jadikanlah ia sebagai jalan bagimu untuk meraih ridho darinya..
Wassalam orang yang mencintaimu…